Minggu, 13 Juli 2014

Wajah Tidur Sang Bulan

Samar,,Gemetar Memanggil,,
Seperti Gemuruh, Suara Itu,,
Menggulung Perasaan,,
Dari Lentik Bulu Matanya,,
Ku Baca syair
Berkayar Aku pada Bening Senyum
Mata itu
Sambil sesekali ku senandungkan
Irama Rambutnya
Yang Membawaku Tertidur..

Pada Mimpi yang mana kau Bawa Aku,,Kata Tidurnya…
Dibawah Desir tanpa ANgin,
Didalam Gemuruh tanpa Gelombang,
Didalam Sunyi Tanpa Melodi..
Jawabku..

Kubawa Tidurmu Berlayar,
MEngarungi Senyummu yang berpeta Cahaya,
MEskipun HArum Nafasnya memanggil,
Sesekali Tampak Menggigil,
Karena Dingin Selalu ku Usir dengan Syair.

Met Tidur Wahai sang Bulan..

Ini Malam,,,,!!!

Ini Malam,,,Ya ini malam, dan entah malam ke berapa,,aku sudah tak mengingatnya lagi,,
ini Malam, dimana semua kerinduanku padamu Yang Mulia, rindu yang justru oleh ku sendiri tak ku mengerti apakah ini rindu atau yang lainnya,,
ini malam, dimana semua harus tertahan disini, di dadaku saja,,
ini malam,, entah malam keberapa, aku sudah tak mengingatnya lagi,,
dimana ketakutan terbesarku adalah ketika menyapamu akan dianggap sampah dan kesalahan yang melahirkan kata yang tak terbendung, rasa yang tak terbatas dan permohonan yang tak terhiraukan,,
ini malam, dimana semua asa ku menemui kebingungan tiada tara tentang apa dan bagaimana mengatakannya,,
ini malam,,dimana aku masih mengingat segala senyum dan tawa serta ritual pemujaan yang selalu aku (dan kau) melakoninya dan merasa kan bahwa KITA memang ada,,,
ini Malam,,bagi ku hanya tertinggal secangkir Kopi Hitam Saja,,dan mungkin peraciknya juga (Entahlah, karena aku tak berani lagi merasa)
Ini Malam,,,dimana Rasaku merasakan kau selalu ada, namun hatiku tertindih keraguan bagai Batu Karang yang selalu berkelana mencari batu Nisan hanya karena ingin memohon Maaf,,,,
Ini Malam,,,ya Ini Malam, dimana kerinduanku padamu yang Mulia begitu besar. walau takut dan ragu melanda,,,
Ini Malam, ya ini malam, dan entah malam ke berapa,,aku sudah tak mengingatnya lagi...

@Warukali_Sandhy

Selasa, 13 Agustus 2013

Entahlah....!!!!

Hari Ini Serba Sulit Untuk Dipahami, Entah siapa yang harus di Percaya. Idealisme dan Kebutuhan Manusiawi memang sesuatu yang sangat jauh bertentangan, sangat Jauh,, Pertentangan antara keduanya selalu saja terjadi,  dan akum bertahan pada Pihak mana....??
Salah Seorang Temanku sangat Serakah sekali, ya Kira-kira begitulah aku menilainya, entah seperti apa penilaian orang lain terhadap penilaianku itu, aku bahkan tidak memperdulikannya... Aku mengatakan dia serakah karena dalam benak dan tindakannya hanya berorientasi pada Uang Semata, Atau Mungkin karena dia Punya Niat menjadi "Orang", semua yang diperjuangkan bersama menjadi mentah karena sikapnya, semua orang dan termasuk juga aku menjadi Sangat Bodoh, atau Mungkin juga Dungu, yaaa seperti itulah cerita yang dikembangkannya untuk meraup keuntungan. Temanku ini bahkan sampai rela "Menghisap Darah" temannya sendiri demi Ambisinya. Satu, Dua, tiga teman di Singkirkan dengan Fitnahan dan cerita yang yang sangat menarik yang dikarangnya, begitulah temanku itu,,,
berbagai Upaya telah dilakukan untuk mencegah Aksi Heroiknya dalam melakukan kejahatan kemanusiaan, namun demikian, bahkan kami kehilangan akal sehat sampai mengatakan bahwa dia entah menggunakan pelet apa sehingga semua orang begitu gampang percaya pada omongannya,,,yaaa Entah Pelet apa,,
atau Mungkin kisah ini berjalan seperti sinetron percintaan dan Film India bahwa kebenaran akan selalu menang diakhir cerita. entahlah,,,,,,Atau Mungkin akan berjalan seperti cerita Karangan Tuhan yang bagikupun terkadang melenceng dari skenario yang sebenarnya.....Tapi Entahlah.......

Jumat, 12 Agustus 2011

Wajah Tidur Sang Bulan..

Samar,,Gemetar Memanggil,,
Seperti Gemuruh, Suara Itu,,
Menggulung Perasaan,,
Dari Lentik Bulu Matanya,,
Ku Baca syair
Berkayar Aku pada Bening Senyum
Mata itu
Sambil sesekali ku senandungkan
Irama Rambutnya
Yang Membawaku Tertidur..

Pada Mimpi yang mana kau Bawa Aku,,Kata Tidurnya…
Dibawah Desir tanpa ANgin,
Didalam Gemuruh tanpa Gelombang,
Didalam Sunyi Tanpa Melodi..
Jawabku..

Kubawa Tidurmu Berlayar,
MEngarungi Senyummu yang berpeta Cahaya,
MEskipun HArum Nafasnya memanggil,
Sesekali Tampak Menggigil,
Karena Dingin Selalu ku Usir dengan Syair.

Met Tidur Wahai sang Bulan..

Minggu, 07 Agustus 2011

KITA,,dalam Senyummu...!!!

Padamu Wahai sang Bulan,,
Bila tak kunyatakan keindahanmu dalam kata,
Kusimpan kasihmu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa Kehangatanmu,
Segera saja bagai duri dan bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai Bisu dalam kata,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan,
Kau yang telah menjadi Kekuatan dari segala sumber kekuatanku,
Maka,Tariklah segalaku untuk segera dalam cengkeramanmu.
Dan Aku pasti tau apa maksudmu,
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam dekapanmu selalu....

Kini,,
Wahai Sang PEracik KopiKu,,,Kaulah Bulannya….
Ku cerna lagi Setiap bisikan kepedihan dan kedamaian,
Bagai HAti, senantisa mencerna dan merasa ada dan tiada
Dan bagai Hatiq yang selalu geram karena ingin segera menggapaimu.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di dekapan Kasih
mu aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih yang berceceran tiada terengkuh,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.

Senin, 04 Juli 2011

Equilibrium KITA....

Sesungguhnya kau Tersenyum,,
Di depan mataku,,
Membaca kata - kata,,
Dalam sajakku.....

Sesungguhnya Senyum pada Tidurmu,,
Di depan mata,,
Mencampuri kata,,
Dalam sajakku....

Kudengar Bisik Lembut Lelapmu,,
Dalam desir angin,,
Pergantian Malam menuju Pagi,,
Kulayari laut Teduh Tatap Matamu,,
Dalam Iringan Belaiku,,
Mengalir, Mengahangatkan, dan Memanjakanmu....
Di altar keheningan Malam ini, MyI,,
wajahmu yang damai menyodorkan kembali senyum lembut lukisan bidadari
dan rambutmu yang tergerai Sebahu itu masih saja menyebarkan wangi daun pandan,,
merasuk ke sumsum Malam-malamku...
Ku Yakin itu Engkau,,
Yang menggoreskan Sepi Malamku dengan Kekuatanmu,,
ketika sekujur lidahku kelu dan melepuh memendam rahasia penciptaan,,

Sesungguhnya Senyum pada Indah Tidurmu,,
Di depan mata
Membaca kata - kata
dalam sajakku…

(Sementara Itu, Tanganmu tak Beranjak dari Kepala dan Mukaku)

Senin, 16 Mei 2011

Bagimu, yang damai dalam Pelukku...

Senyummu,,, MAmpu hilangkan semua ada dan tiadaku
Senyummu,,, Sanggup luluhkan hati yang memuja
Senyummu,,, akan selalu menumbuhkan Rinduku
Senyummu,,, Meredam Hasrat ingin menjauh darimu…Seketika

Semua terasa Nampak atas keterbukaan
Bahkan iringan Doa dan Jeritan tepian telaga tak mampu menutupi Rasamu
Akan cerita, akan cinta, akan suka, akan tawa… akan berakhir oleh KITA
Pada Siapa,,, Selain Hangatmu
Selain Damaimu,,
Selain Senyummu,,
Peracik Kopiku..

Kebesaran Hatimu tak hanya memberi Kekuatan
Tapi juga Kedamaian, Tapi juga Asa, tapi juga Rasa,
Aku adalah kebahagiaan dari Genggamanmu,,,tajam dan kokoh
Aku adalah Kekuatan dari BIsikan dan Semburat Senyummu..
Aku adalah ada ketika berada pada ruang dimensimu
Dan Aku....
Dan...
Karena yang aku tahu...
Bahwa MyI menitipkan sebuah rasa yang harus tetap aku sandarkan Padanya..

Kamis, 28 April 2011

Kabupaten Mungil Ini Bernama DOMPU (Sekilas Tentang Eksistensi FLA)

“Sekarang saya sudah berani berbicara depan orang banyak, bahkan kalau diajakin ketemu dengan Presidenpun, sekarang saya berani berbicara banyak di depannya”
(Nining Indrawati, Peserta Sekolah Anggaran – LenSA NTB)
Cita-cita akan lahirnya tata kepemerintahan Lokal yang demokratis seolah menjadi harga yang harus dibayar oleh banyak kalangan. Pembangunan yang ideal adalah pembangunan yang menempatkan “Pemegang Saham” (Rakyat) tertinggi pembangunan pada posisi sebagai warga Negara berdaulat, hal ini sesuai dengan amanat konstitusi Negara Repupblik Indonesia yang mengatakan bahwa Kedaulatan Negara berada pada tangan Rakyat.
Geliat menuju tata kepemerintahan Lokal yang Demokratis saat ini telah menunjukkan tanda-tanda menuju perwujudan cita-cita yang telah di Tuangkan dalam Visi Manggini Manggari Mataroa, Hal Ini bisa dilihat dari semakin meluasnya Partisipasi Masyarakat Sipil pda Proses Perencanaan Pembangunan yang telah Berlangsung, bagaimana Tidak, semangat prubahan yang ditunjukkan oleh Masyarakat Miskin, Perempuan, pemuda dan kaum marginal lainnya begitu luar biasa, keterlibatan Aktif para Champion Desa dalam memfasilitasi dan mewarnai Proses Musrenbang di tingkat desa sudah patut di acungi jempol. Hal ini dapat terjadi, tentunya dengan berperan aktifnya elemen masyarakat sipil atau champion desa (DPA Desa, KPM, FPPD, Pemerintah desa dan lainnya) dalam mensosialisasikan beberapa regulasi Negara yang menjamin keterlibatan Masyarakat sipil dalam proses pembangunan. Disamping sosialisasi, regulasi tersebut sebenarnya ada factor lain yang sangat mempengaruhi perubahan ini, yaitu adanya gerakan membangun rasa kepemilikan terhadap cita-cita bersama serta membangun rasa kepemilikan terhadap desa / daerah. Gerakan membangun rasa kepemilikan ini ternyata mampu menggugah semangat yang lbih besar lagi, dalam artian, warga desa sudah mulai beranggapan bahwa perubahan yang mereka lakukan sekarang tidak hanya akan dinikmati oleh mereka sendiri, namun akan dinikmati dan menjadi cerminan pembangunan oleh generasi yang akan datang.
Seiring dengan perjalanan dan pengawalan proses perencanaan, Keterlibatan warga dalam proses perencanaan tidak hanya terjadi pada level desa, namun juga untuk memastikan perencnaan yang di lahirkan pada proses di level desa termuat dan menjadi acuan perencanaan di level kecamatan. Begitu pula dengan proses perencanaan yang terjadi di Kabupaten. Jika di bandingkan dengan beberapa tahun terakhir, Terbukanya ruang partisipasi warga pada proses perencanaan yang dilaksanakan pada tahun ini bisa dikatakan sudah mulai membaik, dalam artian, tingkat partisipasi masyarakat sipil baik dari segi kuantitas kehadiran maupun kualitas usulan.
Disisi Lain Forum Lintas Aktor Kabupaten Dompu, dengan semangat Manggini, Manggari, Mataroa terus melakukan pendekatan-pendekatan persuasive kepada Aktor-aktor Kunci Pengambil Kebijakan. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan ini berhasil menarik minat Bupati bersama dengan Unsur Muspida serta Pengambil Kebijakan di Legislatif untuk terlibat Aktif dalam eksistensi FLA. Sebagai media dan wadah berbagi Informasi, FLA Dompu telah menyepakati adanya Pertemuan yang dilaksanakan di Pendopo Bupati Dompu setiap sekali dalam dua Bulan.
Sebagai dampak dari Pertautan Dinamis antar Ankto dalam Tubuh FLA Dompu, Pada Musrenbang Tingkat Kabupaten, FLA Dompu di berikan kepercayaan untuk terlibat dan mengambil keputusan pada Proses Perengkingan Hasil Musrenbang dan Sekaligus di berikan kepercayaan untuk mengawal HAsil Musrenbang Kabupaten Dompu di Level Musrenbang di Ditingkat Provinsi NTB, Sungguh Sesuatu yang baru terjadi di Kabupaten Mungil yang bernama Dompu.
Disisi Lain, geliat Implementasi Dana Alokasi Desa (DAD) de Kabupaten Dopu tengah berlangsung bagai bola Liar yang hanya boleh di Oper serta di Tendangkan oleh yang memiliki Peluang saja, artinya hanya desa yang telah memenuhi Syarat yang bisa menikmati Dana Alokasi Desa tersebut, saat ini Desa sedang berlomba (dalam ketidak Tahuan) untuk menerbitkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan belanja Desa (APDES) sebagai syarat Mutlak Pencairan Dana ADD. FLA melalui jaringan yang telah terbentuk di Desa, memanfaatkan peluang tersebut untuk lebih memperluas PArtisipasi MAsyarakat pada Proses Pembangunan di desa, yaitu diawali dengan melibatkan Masyarakat sipil yang lebih banyak lagi pada Proses Penyusunan Perdes APBDes tersebut.
Dalam rangka memperluas keterlibatan peran maupun kontribusi pikiran dari masyarakat Sipil, terakhir, FLA Kabupaten Dompu menggunakan Media Olah raga sebagai salah satu strategi sosialisasi eksitensi FLA di Kabuaten Dompu baik dari segi aksi maupun ide yang dikembangkannya. Memanfaatkan Media Olah raga Ini, secara swadaya FLA membentuk Tim Sepak Bola yang para pemainnya terdiri dari OMS dan Mitranya, Tim Ini di beri Nama FC FLA MANIA dengan Motto MANGGINI, MANGGARI, MATAROA, FC FLA Mania Ikut juga berkompetisi pada Turnamen Sepak Bola se Pulau Sumbawa yang di adakan di Dompu, dan pada tanggal 20 April 2011 FC FLA MANIA berhasil memenangkan pertandingan di Aksi Pertamanya. Melalui Olah raga yang sangat merakyat ini, FLA lebih memasyarakatkan ide serta gerakan nya dengan cara membaur dengan penonton pertandingan serta membagikan selebaran yang berisikan Uraian dari Visi MANGGINI, MANGGARI, MATAROA.
Saya harus menyebutkan bahwa perubahan yang tertera diatas sebagai perubahan sederhana,karena saat ini kita baru mulai melangkah, namun perlahan-lahan sembri dinikmati, kita akan sama-sama berlari dan menjadikan perubahan sederhana tersebut menjadi sesuatu yang luar biasa.

Jumat, 01 April 2011

MyI,,Dengarkan SenandungKu..


Didalam Cahaya Auramu,
Terpancar siapa sebenarnya kamu,
Dalam warna-warni Biru semu,
Dalam warna-warni Ungu semu,
Merah semu, Kuning Emas semu,
Itulah Warna-warni Nyawanya Raga,
Bagi yang melihatnya dengan Mata Ketiga,
Meram Tenteram, pejam-pejam mata,,
MyI,,,,,, Bagiku Kau sangat dekat denganku,dan ternyata,
Lebih dekat dari dua Kelopak Mata,
Didalam Software Essensi Alam Semesta,
Sebab itu tak layak bagimu Meronta-ronta,
Melawan Tangan yang Memelihara, Mencinta,,
Senyum bagiku, Senyum juga bagi Peracik Kopiku,
Terjadi apa yang diinginkan alam atas KITA,
KITA boleh mempersembahkan Kata-kata,
Selalu diharapkan agar kita Tulus Minta pada Raungan Alam Semesta
Pinta termulya, isinya hanya Ikhlas semata,
Yang dikemas Syukur berlapis berjuta-juta,
Maka Auramu jadi Warna putih Matahari,
Pelangi itu telah Menyatu, menjadi Sang Diri,
Itulah Ikhlas yang siuman dan terbangun dari Kekuatan Senyummu,
Bangun, sebar Welas-Wangi ke Sekitar Diri...

Senin, 28 Maret 2011

MBOLO WEKI "Advokasi Perencanaan dan Penganggaran yang Pertisipatif serta berpihak pada Rakyat Miskin dan Perempuan "

Visi Mandiri dan Religius yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang kemudian menjadi Nafas Pembangunan di Kabupaten Dompu merupakan Manifestasi dari semangat pemerintah dalam rangka menciptakan Kabupaten Dompu yang berdiri diatas kekuatan dan kemampuan sendiri yang tentunya atas dasar nilai-nilai religiusitas, sehingga diharapkan Bumi Nggahi rawi Pahu ini menjadi daerah yang berdaya saing dan memberikan dampak positif baik bagi kesejahteraan rakyatnya maupun sebagai kontributor keberhasilan Program Pembangunan Nusa Tenggara barat.
Menciptakan masyarakat yang  Mandiri merupakn cita-cita dan indikator pencapaian yang luar biasa bagi satu daerah yang berlatar belakang biasa saja dan ber-PAD sangat rendah seperti Kabupaten Dompu, namun cita-cita tersebut memang harus diapresiasi karena bagaimanapun juga, masyarakat mandiri merupakan cita-cita dari seluruh elemen masyarakat Kabupaten ini. Jika diperhatikan lebih jauh, cita-cita ke-Mandiri-an masyarakat sebenarnya tidak harus berjalan pada sisi kemampuan masyarakat berbelanja dan memenuhi kebutuhan hidup saja, akan tetapi rakyat semestinya didorong kemandiriannya pada sisi yang lain juga. Jika di contohkan secara sederhana dan Kabupaten Dompu ini di Umpamakan sebagai Perusahaan, maka Rakyat lah pemegang saham terbesarnya, seperti lazimnya perusahaan, keuntungan terbesar seharusnya dinikmati oleh pemegang sahamnya dan dalam hal ini, pemegang saham kabupaten Dompu adalah rakyat Dompu itu sendiri. Terkait dengan hal ini, seharusnya yang terjadi adalah pemegang saham inilah yang berkewajiban menentukan dan menggiring arah perusahaan / kabupaten ini kepada jalan yang dikehendaki bersama demi kesejahteraan dan keuntungan bersama, sementara pemerintah berkewajiban mengelola dan melayani pemegang saham. Keberpihakan pembangunan pada kepentingan rakyat hanya akan menjadi mimpi jika rakyat hanya dijadikan sebagai alasan dan obyek dalam membangun. Oleh karena itu, rakyat semestinya menjadi Subyek Pembangunan karena modal dasar dan terbesar dalam membangun adalah berasal dari rakyat, apapun bentuknya.
Kedaulatan rakyat yang hanya dirasakan setiap momentum Demokrasi harus dikembalikan pada makna yang sebenarnya, yaitu “Dari Rakyat, OLEH rakyat dan UNTUK rakyat”. Dengan kata lain, pembangunan ini harus dikembalikan kepada yang berhak, berhak atas rencana maupun berhak atas hasil. Musyawarah perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) merupakan media yang ideal bagi langkah keterlibatan warga / rakyat dalam rangka ikut sera menentukan arah pembangunan daerah, musrenbang semestinya menjadi wadah curah pendapat dan penjaringan aspirasi masyarakat atas persoalan utama yang dihadapi dalam kesehariannya, bukan malah menjadi agenda formalitas serta menjiplak hasil perencanaan yang dihasilkan  pihak lain lalu kemudian di justifikasi sebagai usulan riil dari masyarakat.
Dalam hal ini, Undang-undang Sistim Perencanaan nasional mengamanatkan bahwa dalam setiap proses pembangunan semestinya memaksimalkan partisipasi publik, dan tidak menjadi rahasia umum bahwa publik yang dimaksudka adalah seluruh elemen masyaakat, bukan hanya segelintir orang / pihak saja. Yang seharusnya terjadi dan menjadi keharusan adalah, bagaimana kemudian masyarakat sebagai pemegang saham terbesar dalam pembangunan ikut serta terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran daerah, tidak hanya dilihat dari segi jumlah partisipan, tapi juga kualitas keterlibatan juga harus diperhatikan secara serius.
Selain kualitas keterlibatan pubik dalam perencanaan pembangunan yang harus didorong secara maksimal, perlu juga diperhatikan bahwa untuk memastikan aspirasi masyarakat tersebut terakomodir dalam agenda pembangunan, maka harus pula meningkatkan fungsi kontrol masyarakat terhadap proses pembahasan sebagai bentuk Komparasi usulan masyarakat dengan Agenda SKPD yang ada sehingga pelaksanaan pembangunan benar-benar mencerminkan hubungan saling mengisi antara elemen daerah.
Oktober 2010 merupakan bulan fenomenal bagi sejarah pembangunan kabupaten Dompu, dimana di Bulan tersebut, 30 Orang Wakil Rakyat telah bersepakat menetapkan Peraturan daerah tentang Alokasi Dana Desa (ADD) atau oleh DPRD Kabupaten Dompu disebut Dana Alokasi Desa (DAD), kebijakan ini kemudian disambut baik oleh beberapa kalangan, termasuk eksekutif, yang walaupun pemberlakuannya direncanakan pada tahun 2011 karena DPRD memberikan kesempatan pada Eksekutif untuk mempersiapkan segala bentuk perangkat pengelolanya, baik terkait dengan Struktur, Juklak / Juknis, maupun Kapasitas aparat Pengelola di tingkat desa.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka tidak akan lama lagi, Desa akan bisa mengelola pembangunan desanya secara Mandiri tanpa harus lebih banyak menunggu menggantungkan harapan penuh pada program pembangunan dari pemerintah Kabupaten, hal ini tentunya akan membawa dampak yang cukup signifikan bagi desa dan rakyatnya karena bagaimanapun juga, pembangunan yang dilaksanakan oleh desa akan secara langsung dapat diawasi dan dirasakan manfaatnya oleh warga desa itu sendiri. Desa harus sudah mulai mempersiapkan dirinya, karena syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh desa adalah adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah desa (RPJMDes) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes). Dua Dokumen ini merupakan dokumen perencanaan Pembangunan dan Pembelanjaan Desa, karena merupakan Dokumen perencanaan untuk pembangunan pada Level Desa, maka Penyusunannya pun harus separtisipatif mungkin, Masyarakat desa harus terlibat secara maksimal, tidak hanya dari segi kuantitasnya, namun juga kualitas keterlibatan masyarakat itu sendiri..
Dilevel kabupaten, Pemerintah daerah semestinya sesegera mungkin menyiapkan perangkat pengelola ADD ditingkat desa, baik dari segi managemen maupun kualitas pengelola itu sendiri. Melalui Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Alokasi Dana Desa yang disusun dengan melibatkan banyak pihak akan memaksimalkan ketegasan serta keakuratan aturan yang disusun, sehingga pelaksanaan ADD dapat menjadi jawaban atas kerisauan masyarakat pada substansi proses pembangunan yang kurang berpihak pada kepentingan rakyat dewasa ini.
Wellcome to My Graffiti